Unsur tersebut peduli, tanggung jawab, menghargai dan pengetahuan.
Mula-mula kita sering mengaungkan prihalnya"Aku Nyaman Sama Dia". Suatu aktualisasi yang kerab halnya dalam versi milenial.
Hingha halnya dikalangan mahasiswa merintis sebuah usaha jualan minumanya dengan dinamai"Teman Baper".
Mungkin hal itu dunia informasi adalah paling romantis mengaungkan cintanya lewat media sosial hingga di kalangan milenial mengungkapnya dengan berbahak-bahak dengan ketawa yakni"Pacaran Online"
Entah mengapa petikan itu begitu membekas dibenak.
Saya kira dia tidak hanya mengatakan salah satu tabiat sebagian mahasiswa tetapi ada hal yang lebih jauh dari itu yang ingin dinyatakan, yaitu realitas sosial kita saat ini.
Realitas di mana manusia dilanda rasa cinta lewan online akibat dimudahkan oleh berbagai perangkat aplikasi yang terpasang di telepon pintarnya.
Namun alih-alih mewujudkan terang humanisasi sebagai bentuk tanda bahwa mahluk sosial di haruskan untuk mengindahkan kata"Cinta".
Dengan demikian tidak ada makna tunggal yang otoriter karena merasa paling benar.
Semua hanyalah tafsir atas tanda tertentu. Di sinilah ruang bagi yang lain dimungkinkan, ruang bagi yang minoritas dan keragaman digelar.
Hal itu, membangunkan narasi yang berlaku pada segala waktu, tempat, dan realitas sosial hingga kerab halnya narasi itu adalah pola-pola yang di banggun dari yang kecil yang spesifik dan unik yang berbasis pada keragaman etnik, kultur, dan letak geografis.
Namun begitu, tentang apa itu rasa"Nyaman" yang masih menyisakan diskusi yang masih dinamis. Setidaknya kita masih membutuhkan gagasan yang dirumuskan Eric From dalam halnya untuk mendudukkan konsep tentang"Psikologi Cintany".